PENJABARAN AKTIVITAS
MANAGEMEN ELEKTROLIT : Hiponatremia
Defenisi : Meningkatkan keseimbangan sodium dan mencegah komplikasi akibat rendahnya kadar sodium serum.
Aktivitas
- ambil specimen labor untuk untuk menganalisa kadar sodium ( misalnya, serum dan sodium urin, serum dan klorida urin, dan berat jenis urin )
- pantau keseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hipotermia ( misalnya, hipokalemia, metabolis asidosis, dan hipoglikemia )
- pantau hilangnya sodium ( oliguri )
- pantau fungsi renal ( misalnya BUN dan Cr level )
- pantau intake dan output
- timbang berat badan tiap hari dan pantau perubahannya
- pantau indikasi kelebihan / retensi cairan ( misalnya, pecah, elevasi CVP atau tekanan paru-paru, edema, distensi pembuluh darah leher, an asites )
- Pantau status hemodinamik, peningkatan CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika memungkinkan
- Berikan cairan normal dan plasma ekspander bila terjadi hipovolemia
- Berikan cairan hipertonik (3%-5% dengan 3 ml/kg/jam atau berdasarkan koreksi hiponatrium
- Hindari kelebihan pemberian cairan hipotonik
- Ajarkan pasien untuk menggunakan terapi diuretik
- Segera cegah atau pantau kembali hiponatremia ( tingkat serum Na lebih besar dari 125 mEq/L dan hipokalemia )
- Batasi aktivitas pasien untuk memelihara energi
- Jaga asupan cairan
- Pantau manifestasi neurologi atau neuromuskular ( misalnya, latergi, peningkatan ICP, kesadaran, sakit kepala, koma, tremor, kelemahan otot, dn hiperreflexia )
- Pantau manifestasi kardiovaskular ( misalnya, elevasi tekanan darah, hipo atau hipervolemia )
- Pantau manifestasi GI ( misalnya, anorexia, nausea, vomiting, dan diare )
- Anjurkan makanan / minuman yang tinggi sodium
- Instruksikan pasien dan/atau keluarga tentang penanganan hiponatremia
MANAGEMENT ELEKTROLIT : Hipopospatemia
Defenisi : Meningkatkan keseimbangan pospat dan mencegah komplikasi akibat rendahnya kadar pospat serum.
Aktivitas
- ambil spesimen labor untuk untuk menganalisa kadar posfat dan tingkat elektrolit ( misalnya, ABG, urin, dan tingkat serum )
- pantau keseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hipofospatermia ( misalnya, hipokalemia; hipomagnesemia; alkalosis respirasi, asidosis metabolik, dan tingkat posfat urin, kalsium, dan maknesium )
- pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan dari kekurangan intake dan penyerapan ( misalnya, kelaparan, vomiting, penyakit pankreas, diare )
- pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan oleh pengeluaran ginjal ( misalnya, hipokalemia, hipomagnesemia, alkohol, hemodialisis dengan dialisa posfat yang rendah, dan defisiensi vitamin D )
- berikan suplemen posfat IV atau PO
- pantau fungsi ginjal selama pemberian suplemen posfat
- anjurkan meningkatkan posfat melalui intake oral (misalnya, konsumsi harian, kacang-kacangan, sayur dan buah kering, dan daging)
- Pantau neuromuskular untuk manifestasi hiponatremia ( misalnya, lemah, lesu, malaise, tremor, ataxia, peningkatan kreatinin pospokinase, abnormal EMG, dan rhabdomyolysis )
- Pelihara kekuatan otot ( misalnya, bantu dengan latihan-latihan pasif atau aktif )
- Pantau manifestasi CNS ( misalnya, kehilangan memori, perhatian berkurang, kebingungan, konvulsi, koma, abnormal EEG, reflek berkurang, kerusakan fungsi sensori, kelumpuhan syaraf kranial )
- Pantau manifestasi tulang ( misalnya, tulang pegal-pegal, fraktur, kaku )
- Pantau manifestasi kardiovaskular ( misalnya, kontraxi berkurang, cardiac output berkurang, gagal jantung, dan ectopy )
- Pantau manifestasi pulmonar ( misalnya, respirasi dangkal, volume tidal berkurang )
- Pantau manifestasi IG ( misalnya, nausea, vomating, anorexia, kerusakan fungsi liver, hipertensi portal )
- Pantau manifestasi hematologi ( misalnya, anemia, peningkatan hemoglobin yang mengikat oxigen untuk peningkatan SaO2, peningkatan faktor infexi karena kerusakan fungsi WBC dan trombositopenia serta hemoragi )
- Instruksikan pasien dan/atau keluarga tentang penanganan hipopospatemia
MONITORING ELEKTROLIT
Defenisi : Mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk mengatur keseimbangan elektrolit.
Aktivitas
- pantau tingkat serum elektrolit
- pantau serum albumin dan tingkat total protein
- pantau keseimbangan asam basa
- identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- catat dan laporkan adanya ketidakseimbangan elektrolit
- pantau kehilangan cairan dan elektrolit
- pantau tanda Chvostek dan/atau Trousseau
- pantau manifestasi neurologi ( misalnya, perubahan dan kelemahan sensorik )
- pantau keadekuatan ventilasi
- pantau tingkat osmolitik urin
- pantau EKG untuk mengetahui tingkat abnormal K, Ca, dan Mg
- catat perubahan sensasi periperal, seperti tremor
- catat kekuatan oto
- pantau nausea, vomating dan diare
- identifikasi pengobatan yang dapat mengubah status elektrolit, seperti diuretik, antihipertensi, dan kalsium chanel bloker
- pantau tanda dan gejala hipokalemia : kelemahan otot, cardiac irregularities (PVC), penurunan mobilitas GI, dan penurunan respirasi
- pantau tanda dan gejala hiperkalemia : anxietas, nausea, vomiting, kekakuan abdomen, kelemahan, brakikardi an takikardi
- pantau tanda dan gejala hiponatremia : disorientasi, kejang otot, nausea dan vomiting, sakit kepala, latergi, dan koma
- pantau tanda dan gejala hipernatremia : haus yang berlebihan, kering, membran mukosa lengket
- pantau tanda dan gejala hipokalsemia : irritability, kekakuan otot, peningkatan cardiac output, perdarahan dan fraktur
- pantau tanda dan gejala hiperkalsemia : haus yang berlebihan, nyeri tulang dalam, anorexia, latergi, dan kelemahan otot
- pantau tanda dan gejala hipomagnesemia : kelemahan mental, kebingungan, dan cardiac dysrthymias
- pantau tanda dan gejala hipermagnesemia : kelemahan otot, hiporeflexia, hipotensi, bradikardi, depresi pernapasan, latergi, dan koma
- pantau tanda dan gejala hipopospatemia : kelemahan otot, anemia hemolitik, nausea, vomiting, anorexia, dan pnurunan fungsi sel darah putih
- pantau tanda dan gejala hiperpospatemia : takikardi, nausea, diare, kekakuan abdomen, dan flaccid paralisi
- pantau tanda dan gejala hipokloremia : tetany, respirasi lambat, dan hipotensi
- pantau tanda dan gejala hiperkloremia : kelemahan, sesak nafas, dan koma
- sediakan diet yang sesuai dengan ketidakseimbangan elektolit pasien
- ajakan pasien cara untuk mencegah atau meminimalkan ketidakseimbangan elektrolit
- beritahu pasien dan keluarga untuk memodifikasi diet
- konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala tidak berubah atau semakin buruk
MONITORING ELEKTROLIT FETAL : ANTEPARTUM
Defenisi : evaluasi elektrolit dari respon denyut jantung fetal terhadap perpindahan / pergerakan, stimulus eksternal, atau kontaksi uterin selama tes antepartal
Aktivitas
- Review sejarah kandungan; jika tersedia, untuk menentukan kandungan atau status fetal
- Menentukan pengetahuan pasien tentang alasan untuk antepartum testing
- Mengambil tanda penting maternal
- Menanyakan tentang oral intake, termasuk diet, merokok, dan pengobatan yang digunakan
- Review tes antepartum terdahulu
- Verifikasi maternal dan tingkat jantung fetal sebelum menginisiasi pantauan elektrolit fetal
- Instruksikan pasien tentang alasan untuk memantau elektrolit
- Melakukan Leopold untuk mensiasati posisi fetal
- Menerapkan tocotranducer untuk mengobservasi kontraksi, frekwensi dan durasi
- Menerapkan ultrasound transducer di area uterus dimana bunyi jantung fetal terdengar jelas
- Diskusikan hasil ritim dengan ibu dan keluarga
- Terangkan tentang tingkat jantung fetal yang normal, seperti corak khas di artifact, kehilangan signal dengan pergerakan fetal, dan tampilan yang tak beraturan
- Sesuaikan pantauan untuk mencapai dan memelihara kejelasan tindakan
- Menyediakan stimulasi vibroaukustik
- Tingkatkan infus oxytosin, sampai tercapainya kebutuhan ( misalnya, umumnya kontraksi 3 kali 10 menit )
- Nilai ultrasound dasar untuk kriteria biophisical
- Menyediakan bimbingan antisipasi untuk hasil tes abnormal ( misalnya, hasil biophisical rendah )
- Ulangi rencana melakukan tes antepartum
- Bersihkan peralatan
MONITORING ELEKTROLIT FETAL : INTRANATAL
Defenisi : evaluasi elektrolit dari respon denyut jantung fetal terhadap kontraksi uterin selama intrapartal care
Aktifitas
- verifikasikan internal dan tingkat jantung fetal sebelum menginisiasa elektrolit fetal
- Instruksikan wanita dan orang yang mendukung tentang alasan memantau elektrolit, seperti halnya memperolah informasi
- Melakukan Leopold untuk mensiasati posisi fetal
- Melakukan tocotransducer untuk mengopservasi frekwensi dan durasi kontraksi
- Palpasi untuk menentukan intensitas dengan menggunakan tocotransducer
- Lakukan ultrasound transducer pada area uterus saat terdengar bunyi jantung fetal
- Membedakan antara berbagai fetus dengan pendokumentasian, menggunakan satu monitor elekronik fetal ( misalnya, bayi A, bayi B )
- Mencirikan antara berbagai fetus dengan membandingkan data, menggunakan dua monitor fetal yang terpisah
- Diskusikan penampilan bagian ritim dengan ibu dan orang yang mendukung
- Menyesuaikan monitor untuk mancapai dan memelihara keelasan dari tracing
- Menginterpretasikan trip saat 10 menit tracing sampai memperolah aktifitas jantung fetal dan uterin
- Mendokumentasikan unsur tracing eksternal, mencakup tingkat jantung, pola oscillatory, variabelisasi long-term, accelarasi, decelarasi, dan frekwensi serta durasi kontraksi
- Mendokumentasikan intrapartal care ( misalnya, uji vagina, administrasi pengobatan, dan tanda vital maternal )
- Memindahkan monitor elekronik, sebagai kebutuhan untuk ambulan, setelah membuktikan tracing tersebut normal
- Menggunakan monitor interminten atau telemetri fetal, jika memungkinkan, untuk fasilitas ambulan maternal
- Inisiasi intervensi reressusitasi fetal pada keadaan pola jantung fetal yang abnormal
- Dokumentasikan perubahan pola jantung fetal setelah ressusitasi
- Klaribrasi peralatan, pada pemantauan internal dengan spiral elektrode dan / atau kateter intrauterin
- Gunakan pencegahan universal
- Terapkan elektrode internal fetal setelah rupturnya membran, ketika diperlukan untuk mengurangi artifak atau untuk mengevaluasi variabilitas short-term
- Terapkan kateter uterin internal setelah rupturnya membran, ketika perlu untuk perolehan tekanan data kontraksi uterin dan nada istirahat
- Dokumentasikna respon maternal pada aplikasi monitor internal, termasuk tingkat ketidaknyamanan atau nyeri, penampilan cairan amnion dan pendarahan
- Dokumentasikan respon fetal, termasuk variabilitas short-term, asselarasi, atau deselarasi tingkat jantung fetal
- Peroleh informasi dokter yang bersangkutan dengan perubahan tingkat jantung fetal, respon fetal, kemajuan labor, dan respon maternal pada labor
- Lanjutkan elektroning monitoring sampai tingkat kedua pada penyarahan caesar
- Pindahkan monitor intenal sebelum caesar untuk pencegahan infeksi maternal
- Dokumentasikan interpretasi, untuk keamanan
- Menyediakan penyimpanan dari potongan intrapartal sebagai bagian rekaman tetap pasien
ELOPEMENT PRECAUTIONS
Defenisi : meminimalkan resiko seorang pasien meninggalkan perawatan tanpa otorisasi saat munculnya ancaman bagi keselamatan pasien dan yang lain
Aktifitas
- pantau pasien untuk indikator potensi kabur ( misalnya, indikator verbal, berkeliaran di dekat pintu keluar, banyak baju lampisan, disorientasi, separasi anxietas, dan homesickness )
- klarifikasi status aman pasien
- komunikasikan resiko pada other care provider
- membiasakan diri pasien dengan lingkungan dan aktifitas untuk pengurangan anxietas
- membatasi pasien pada lingkungan yang aman ( misalnya, kunci atau pasang alarm pada pintu keluar dan kunci jendela ) ,ika diperlukan
- menyediakan alat adaptif unuk membatasi pergerakan, jika dibutuhkan ( misalnya, kandang, gerbang, penyangga pintu, atau pengekang fisik )
- menyediakan supervisi/superlensi sesuai tingkatan untuk memantau pasien
- meningkatkan supervisi/superlensi ketika pasien berada di luar lingkungan aman ( misalnya, ikat tangan pasien atau tingkatkan jumlah staf dengan rasio pasien )
- menyediakan alat adaptif yang dapat memantau lokasi pasien ( misalnya, elektronik sensor pada pasien, pemicu alarm atau kunci )
- merekam deskripsi fisik ( misalnya, BB, TB, mata/rambut/warna kulit, dan beberapa karakter yang menonjol ) sebagai referensi
- menugaskan consistent caregivers pada basis sehari-hari
- dorong pasien untuk mencari jalan keluar sebagai bantuan ketika mengexpresikan perasaan ( misalnya, anxietas, marah dan takut )
- menyediakan ketenangan dan kenyamanan
- mendiskusikan dengan pasien mengapa ia ingin keluar dari perawatan
- identifikasikan dengan pasien, jika memungkinkan, beberapa variabel yang bisa menjadi alternatif untuk membuat pasien merasa lebih nyaman dengan sisa waktu perawatan
- mendorong pasien untuk membuat komitmen dan melanjutkan perawatan
DUKUNGAN EMOSIONAL
Definisi: Tindakan mencegah,menjamin,menerima,dan memberi dukungan selama masa stress.
Aktifitas
- Diskusikan dengan pasien tentang pengalaman emosionalnya
- Bantu pasien dalam mengenali perasaan,seperti kecemasan,marah,atau kesedihan
- Beri dukungan pada pasien untuk menekan perasaan cemas,marah,atau sedih
- Diskusikan akibat dari tidak mengerjakan dengan perasan bersalah dan malu
- Dengarkan ekspresi perasaan dan kepercayaan
- Fasilitasi identifikasi pasien terhadap tanda-tanda respon dari koping dengan ketakutan
- Beri dukungan selama fase penolakan, marah, penawaran,sampai fase penerimaan
- Identifikasi fungsi kemarahan, frustasi, dan layanan untuk pasien
- Beri dukungan untuk membicarakan atau menangis untuk mengurangi respon emosi
- Tetap dengan pasien dan lakukan tindakan penyelamatan dan perlindungan selama periode kecemasan
- Menyediakan asisten dalam pengambilan keputusan
- Pertimbangkan untuk konseling,jika diperlukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar