Minggu, 09 Desember 2012

MANAJEMEN HIPOVOLEMIA


MANAJEMEN HIPOVOLEMIA


Definisi : ekspansi volume cairan intravaskuler pada pasien dengan hipovolemia

Aktivitas :
  • monitor status cairan, meliputi intake dan output dengan tepat
  • pertahankan kepatenan IV
  • monitor  nilai hemoglobin dan hematokrit
  • monitor adanya kehilangan cairan (contoh, perdarahan, muntah, diare, perspirasi dan takipnea)
  • monitor tanda – tanda vital
  • hitung kebutuhan cairan berdasarkan luas permukaan tubuh dan ukuran luka bakar apabila ada
  • monitor respon pasien terhadap perubahan volume cairan
  • berikan larutan hypotonik (D5W, D5, NS) untuk rehydrasi intraseluler
  • berikan larutan isotonik (normal salin dan ranger laktat) untuk rehydasi ekstraseluler
  • kombinasikan larutan crystaloid (normal salin dan ranger laktat ) dan larutan koloid (hespan dan plasmanate) untuk mengganti volume intravaskuler
  • mulai penggantian cairan yang sudah ditentukan dengan tepat
  • monitor tempat IV untuk tanda infiltrasi atau infeksi
  • monitor adanya kehilangan cairan yang tidak disadari (diaphoresis dan infeksi respirasi)
  • dorong integritas kulit (monitor daerah yang berisiko, mencegah pencukuran, memberikan nutrisi yang adekuat) dengan tepat
  • bantu pasien dengan ambulasi pada kasus hypotensi postural
  • instruksikan pasien untuk menghindari perubahan posisi yang cepat, khususnya dari supine ke duduk atau berdiri
  • berikan perawatan hyhiene oral
  • monitor berat badan
  • observasi indikasi dehydrasi (turgor kulit yang jelek, capiler refil terlambat, lemah, haus, membran mukosa kering, penurunan output urin, dan hipotensi)
  • dorong intake cairan melalui oral jika di indikasikan
  • monitor status hemodinamik meliputi CVP, MAP, PAP, dan PCWP
  •  berikan cairan IV di ruangan yang panas
  • pertahankan aliran infus intravena
  • posisikan untuk perfusi peripheral
  • atur persediaan produk darah untuk transfusi jika dibutuhkan
  • adakan autotransfusi kehilangan darah dengan tepat
  • berikan produk darah (platelet dan plasma)
  • monitor reaksi darah dengan tepat
  • posisikan pasien pada posisi tredelenburg ketika mengalami hipotensi
  • berikan vasodilator yang sudah ditentukan dengan memperhatikan pasien pada post operasi
·         instruksikan pasien dan atau keluarga dalam menangani hipovolemia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar