Jumat, 14 Desember 2012

PENJABARAN AKTIVITAS



 PENJABARAN AKTIVITAS

MANAGEMEN ELEKTROLIT : Hiponatremia

Defenisi : Meningkatkan keseimbangan sodium dan mencegah komplikasi akibat rendahnya kadar sodium serum.

Aktivitas
-         ambil specimen labor untuk untuk menganalisa kadar sodium ( misalnya, serum dan sodium urin, serum dan klorida urin, dan berat jenis urin )
-         pantau keseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hipotermia ( misalnya, hipokalemia, metabolis asidosis, dan hipoglikemia )
-         pantau hilangnya sodium ( oliguri )
-         pantau fungsi renal ( misalnya BUN dan Cr level )
-         pantau intake dan output
-         timbang berat badan tiap hari dan pantau perubahannya
-          pantau indikasi kelebihan / retensi cairan ( misalnya, pecah, elevasi CVP atau tekanan paru-paru, edema, distensi pembuluh darah leher, an asites )
-         Pantau status hemodinamik, peningkatan CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika memungkinkan
-         Berikan cairan normal dan plasma ekspander bila terjadi hipovolemia
-         Berikan cairan hipertonik (3%-5% dengan 3 ml/kg/jam atau berdasarkan koreksi hiponatrium
-         Hindari kelebihan pemberian cairan hipotonik
-         Ajarkan pasien untuk menggunakan terapi diuretik
-         Segera cegah atau pantau kembali hiponatremia ( tingkat serum Na lebih besar dari 125 mEq/L dan hipokalemia )
-         Batasi aktivitas pasien untuk memelihara energi
-         Jaga asupan cairan
-         Pantau manifestasi neurologi atau neuromuskular ( misalnya, latergi, peningkatan ICP, kesadaran, sakit kepala, koma, tremor, kelemahan otot, dn hiperreflexia )
-         Pantau manifestasi kardiovaskular ( misalnya, elevasi tekanan darah, hipo atau hipervolemia )
-         Pantau manifestasi GI ( misalnya, anorexia, nausea, vomiting, dan diare )
-         Anjurkan makanan / minuman yang tinggi sodium
-         Instruksikan pasien dan/atau keluarga tentang penanganan hiponatremia

MANAGEMENT ELEKTROLIT : Hipopospatemia

Defenisi : Meningkatkan keseimbangan pospat dan mencegah komplikasi akibat rendahnya kadar pospat serum.

Aktivitas
-         ambil spesimen labor untuk untuk menganalisa kadar posfat dan tingkat elektrolit ( misalnya, ABG, urin, dan tingkat serum )
-         pantau keseimbangan elektrolit yang berhubungan dengan hipofospatermia ( misalnya, hipokalemia; hipomagnesemia; alkalosis respirasi, asidosis metabolik, dan tingkat posfat urin, kalsium, dan maknesium )
-         pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan dari kekurangan intake dan penyerapan ( misalnya, kelaparan, vomiting, penyakit pankreas, diare )
-         pantau untuk mengurangi tingkat posfat yang dihasilkan oleh pengeluaran ginjal ( misalnya, hipokalemia, hipomagnesemia, alkohol, hemodialisis dengan dialisa posfat yang rendah, dan defisiensi vitamin D )
-         berikan suplemen posfat IV atau PO
-         pantau fungsi ginjal selama pemberian suplemen posfat
-         anjurkan meningkatkan posfat melalui intake oral (misalnya, konsumsi harian, kacang-kacangan, sayur dan buah kering, dan daging)
-         Pantau neuromuskular untuk manifestasi hiponatremia ( misalnya, lemah, lesu, malaise, tremor, ataxia, peningkatan kreatinin pospokinase, abnormal EMG, dan rhabdomyolysis )
-         Pelihara kekuatan otot ( misalnya, bantu dengan latihan-latihan pasif atau aktif )
-         Pantau manifestasi CNS ( misalnya, kehilangan memori, perhatian berkurang, kebingungan, konvulsi, koma, abnormal EEG, reflek berkurang, kerusakan fungsi sensori, kelumpuhan syaraf kranial )
-         Pantau manifestasi tulang ( misalnya, tulang pegal-pegal, fraktur, kaku )
-         Pantau manifestasi kardiovaskular ( misalnya, kontraxi berkurang, cardiac output berkurang, gagal jantung, dan ectopy )
-         Pantau manifestasi pulmonar ( misalnya, respirasi dangkal, volume tidal berkurang )
-         Pantau manifestasi IG ( misalnya, nausea, vomating, anorexia, kerusakan fungsi liver, hipertensi portal )
-         Pantau manifestasi hematologi ( misalnya, anemia, peningkatan hemoglobin yang mengikat oxigen untuk peningkatan SaO2, peningkatan faktor infexi karena kerusakan fungsi WBC dan trombositopenia serta hemoragi )
-         Instruksikan pasien dan/atau keluarga tentang penanganan hipopospatemia

MONITORING ELEKTROLIT

Defenisi : Mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk mengatur keseimbangan elektrolit.

Aktivitas
-         pantau tingkat serum elektrolit
-         pantau serum albumin dan tingkat total protein
-         pantau keseimbangan asam basa
-         identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
-         catat dan laporkan adanya ketidakseimbangan elektrolit
-         pantau kehilangan cairan dan elektrolit
-         pantau tanda Chvostek dan/atau Trousseau
-         pantau manifestasi neurologi ( misalnya, perubahan dan kelemahan sensorik )
-         pantau keadekuatan ventilasi
-         pantau tingkat osmolitik urin
-         pantau EKG untuk mengetahui tingkat abnormal K, Ca, dan Mg
-         catat perubahan sensasi periperal, seperti tremor
-         catat kekuatan oto
-         pantau nausea, vomating dan diare
-         identifikasi pengobatan yang dapat mengubah status elektrolit, seperti diuretik, antihipertensi, dan kalsium chanel bloker
-         pantau tanda dan gejala hipokalemia : kelemahan otot, cardiac irregularities (PVC), penurunan mobilitas GI, dan penurunan respirasi
-         pantau tanda dan gejala hiperkalemia : anxietas, nausea, vomiting, kekakuan abdomen, kelemahan, brakikardi an takikardi
-         pantau tanda dan gejala hiponatremia : disorientasi,  kejang otot, nausea dan vomiting, sakit kepala, latergi, dan koma
-         pantau tanda dan gejala hipernatremia : haus yang berlebihan, kering, membran mukosa lengket
-         pantau tanda dan gejala hipokalsemia : irritability, kekakuan otot, peningkatan cardiac output, perdarahan dan fraktur
-         pantau tanda dan gejala hiperkalsemia : haus yang berlebihan, nyeri tulang dalam, anorexia, latergi, dan kelemahan otot
-         pantau tanda dan gejala hipomagnesemia : kelemahan mental, kebingungan, dan cardiac dysrthymias
-         pantau tanda dan gejala hipermagnesemia : kelemahan otot, hiporeflexia, hipotensi, bradikardi, depresi pernapasan, latergi, dan koma
-         pantau tanda dan gejala hipopospatemia : kelemahan otot, anemia hemolitik, nausea, vomiting, anorexia, dan pnurunan fungsi sel darah putih
-         pantau tanda dan gejala hiperpospatemia : takikardi, nausea, diare, kekakuan abdomen, dan flaccid paralisi
-         pantau tanda dan gejala hipokloremia : tetany, respirasi lambat, dan hipotensi
-         pantau tanda dan gejala hiperkloremia : kelemahan, sesak nafas, dan koma
-         sediakan diet yang sesuai dengan ketidakseimbangan elektolit pasien
-         ajakan pasien cara untuk mencegah atau meminimalkan ketidakseimbangan elektrolit
-         beritahu pasien dan keluarga untuk memodifikasi diet
-         konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala tidak berubah atau semakin buruk

MONITORING ELEKTROLIT FETAL : ANTEPARTUM

Defenisi : evaluasi elektrolit dari respon denyut jantung fetal terhadap perpindahan / pergerakan, stimulus eksternal, atau kontaksi uterin selama tes antepartal

Aktivitas
-         Review sejarah kandungan; jika tersedia, untuk menentukan kandungan atau status fetal
-         Menentukan pengetahuan pasien tentang alasan untuk antepartum testing
-         Mengambil tanda penting maternal
-         Menanyakan tentang oral intake, termasuk diet, merokok, dan pengobatan yang digunakan
-         Review tes antepartum terdahulu
-         Verifikasi maternal dan tingkat jantung fetal sebelum menginisiasi pantauan elektrolit fetal
-         Instruksikan pasien tentang alasan untuk memantau elektrolit
-         Melakukan Leopold untuk mensiasati posisi fetal
-         Menerapkan tocotranducer untuk mengobservasi kontraksi, frekwensi dan durasi
-         Menerapkan ultrasound transducer di area uterus dimana bunyi jantung fetal terdengar jelas
-         Diskusikan hasil ritim dengan ibu dan keluarga
-         Terangkan tentang tingkat jantung fetal yang normal, seperti corak khas di artifact, kehilangan signal dengan pergerakan fetal, dan tampilan yang tak beraturan
-         Sesuaikan pantauan untuk mencapai dan memelihara kejelasan tindakan
-         Menyediakan stimulasi vibroaukustik
-         Tingkatkan infus oxytosin, sampai tercapainya kebutuhan ( misalnya, umumnya kontraksi 3 kali 10 menit )
-         Nilai ultrasound dasar untuk kriteria biophisical
-         Menyediakan bimbingan antisipasi untuk hasil tes abnormal ( misalnya, hasil biophisical rendah )
-         Ulangi rencana melakukan tes antepartum
-         Bersihkan peralatan

MONITORING ELEKTROLIT FETAL : INTRANATAL

Defenisi : evaluasi elektrolit dari respon denyut jantung fetal terhadap kontraksi uterin selama intrapartal care

Aktifitas
-         verifikasikan internal dan tingkat jantung fetal sebelum menginisiasa elektrolit fetal
-         Instruksikan wanita dan orang yang mendukung tentang alasan memantau elektrolit, seperti halnya memperolah informasi
-         Melakukan Leopold untuk mensiasati posisi fetal
-         Melakukan tocotransducer untuk mengopservasi frekwensi dan durasi kontraksi
-         Palpasi untuk menentukan intensitas dengan menggunakan tocotransducer
-         Lakukan ultrasound transducer pada area uterus saat terdengar bunyi jantung fetal
-         Membedakan antara berbagai fetus dengan pendokumentasian, menggunakan satu monitor elekronik fetal ( misalnya, bayi A, bayi B )
-         Mencirikan antara berbagai fetus dengan membandingkan data, menggunakan dua monitor fetal yang terpisah
-         Diskusikan penampilan bagian ritim dengan ibu dan orang yang mendukung
-         Menyesuaikan monitor untuk mancapai dan memelihara keelasan dari tracing
-         Menginterpretasikan trip saat 10 menit tracing sampai memperolah aktifitas jantung fetal dan uterin
-         Mendokumentasikan unsur tracing eksternal, mencakup tingkat jantung, pola oscillatory, variabelisasi long-term, accelarasi, decelarasi, dan frekwensi serta durasi kontraksi
-         Mendokumentasikan intrapartal care ( misalnya, uji vagina, administrasi pengobatan, dan tanda vital maternal )
-         Memindahkan monitor elekronik, sebagai kebutuhan untuk ambulan, setelah membuktikan tracing tersebut normal
-         Menggunakan monitor interminten atau telemetri fetal, jika memungkinkan, untuk fasilitas ambulan maternal
-         Inisiasi intervensi reressusitasi fetal pada keadaan pola jantung fetal yang abnormal
-         Dokumentasikan perubahan pola jantung fetal setelah ressusitasi
-         Klaribrasi peralatan, pada pemantauan internal dengan spiral elektrode dan / atau kateter intrauterin
-         Gunakan pencegahan universal
-         Terapkan elektrode internal fetal setelah rupturnya membran, ketika diperlukan untuk mengurangi artifak atau untuk mengevaluasi variabilitas short-term
-         Terapkan kateter uterin internal setelah rupturnya membran, ketika perlu untuk  perolehan tekanan data kontraksi uterin dan nada istirahat
-         Dokumentasikna respon maternal pada aplikasi monitor internal, termasuk tingkat ketidaknyamanan atau nyeri, penampilan cairan amnion dan pendarahan
-         Dokumentasikan respon fetal, termasuk variabilitas short-term, asselarasi, atau deselarasi tingkat jantung fetal
-         Peroleh informasi dokter yang bersangkutan dengan perubahan tingkat jantung fetal, respon fetal, kemajuan labor, dan respon maternal pada labor
-         Lanjutkan elektroning monitoring sampai tingkat kedua pada penyarahan caesar
-         Pindahkan monitor intenal sebelum caesar untuk pencegahan infeksi maternal
-         Dokumentasikan interpretasi, untuk keamanan
-         Menyediakan penyimpanan dari potongan intrapartal sebagai bagian rekaman tetap pasien

ELOPEMENT PRECAUTIONS

Defenisi : meminimalkan resiko seorang pasien meninggalkan perawatan tanpa otorisasi saat munculnya ancaman bagi keselamatan pasien dan yang lain

Aktifitas
-         pantau pasien untuk indikator potensi kabur ( misalnya, indikator verbal, berkeliaran di dekat pintu keluar, banyak baju lampisan, disorientasi, separasi anxietas, dan homesickness )
-         klarifikasi status aman pasien
-         komunikasikan resiko pada other care provider
-         membiasakan diri pasien dengan lingkungan dan aktifitas untuk pengurangan anxietas
-         membatasi pasien pada lingkungan yang aman ( misalnya, kunci atau pasang alarm pada pintu keluar dan kunci jendela ) ,ika diperlukan
-         menyediakan alat adaptif unuk membatasi pergerakan, jika dibutuhkan ( misalnya, kandang, gerbang, penyangga pintu, atau pengekang fisik )
-         menyediakan supervisi/superlensi sesuai tingkatan untuk memantau pasien
-         meningkatkan supervisi/superlensi ketika pasien berada di luar lingkungan aman ( misalnya, ikat tangan pasien atau tingkatkan jumlah staf dengan rasio pasien )
-         menyediakan alat adaptif yang dapat memantau lokasi pasien ( misalnya, elektronik sensor pada pasien, pemicu alarm atau kunci )
-         merekam deskripsi fisik ( misalnya, BB, TB, mata/rambut/warna kulit, dan beberapa karakter yang menonjol ) sebagai referensi
-         menugaskan consistent caregivers pada basis sehari-hari
-         dorong pasien untuk mencari jalan keluar sebagai bantuan ketika mengexpresikan perasaan ( misalnya, anxietas, marah dan takut )
-         menyediakan ketenangan dan kenyamanan
-         mendiskusikan dengan pasien mengapa ia ingin keluar dari perawatan
-         identifikasikan dengan pasien, jika memungkinkan, beberapa variabel yang bisa menjadi alternatif untuk membuat pasien merasa lebih nyaman dengan sisa waktu perawatan
-         mendorong pasien untuk membuat komitmen dan melanjutkan perawatan

DUKUNGAN EMOSIONAL

Definisi: Tindakan mencegah,menjamin,menerima,dan  memberi dukungan selama masa stress.

Aktifitas
-         Diskusikan dengan pasien tentang pengalaman emosionalnya
-         Bantu pasien dalam mengenali perasaan,seperti kecemasan,marah,atau kesedihan
-         Beri dukungan pada pasien untuk menekan perasaan cemas,marah,atau sedih
-         Diskusikan akibat dari tidak mengerjakan dengan perasan bersalah dan malu
-         Dengarkan ekspresi perasaan dan kepercayaan
-         Fasilitasi identifikasi pasien terhadap tanda-tanda respon dari koping dengan ketakutan
-         Beri dukungan selama fase penolakan, marah, penawaran,sampai fase penerimaan
-         Identifikasi fungsi kemarahan, frustasi, dan layanan untuk pasien
-         Beri dukungan untuk membicarakan atau menangis untuk mengurangi respon emosi
-         Tetap dengan pasien dan lakukan tindakan penyelamatan dan perlindungan selama periode kecemasan
-         Menyediakan asisten dalam pengambilan keputusan
-         Pertimbangkan untuk konseling,jika diperlukan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar