PENDAHULUAN
I Latar Belakang
Salah satu persoalan yang dihadapi para remaja adalah persoalan seksual. Awal masa remaja secara fisik ditandai dengan pertumbuhan jasmani mencakup pertumbuhan organ seks serta perubahan fisiologis dari dalam, contoh perubahan tersebut yaitu berfungsinya kelenjar-kelenjar hormon.
Melihat perkembangan hormon dan peran masing-masing hormon terhadap kemampuan reproduksi, maka tidaklah heran bila seorang remaja yang tumbuh dan sehat akan timbul rasa ketertarikan dengan lawan jenis dan dorongan-dorongan seksual yang terbilang melewati batas dan menimbulkan terjadinya seks di luar nikah dan PMS.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan jika seorang remaja melakukan hubungan di luar nikah, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan sex bebas.
Penyuluhan kespro ini juga merupakan kegiatan dari program UKS karena merupakan suatu bentuk pendidikan kesehatan. Selain itu dengan adanya penyuluhan kespro dapat meningkatkan pembinaan UKS di sekolah.
Penyuluhan tentang kespro dan sex bebas tersebut dilaksanakan di SMP YP Budi, pemilihan tempat dilakukan karena sekolah tersebut berada di wilayah binaan puskesmas Padang Bulan Medan.
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN
A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan siswa-siswi dapat mengaplikasikan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan sex bebas dalam kehidupan sehari-hari.
2. Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan akan mampu:
o Menyebutkan pengertian Kesehatan reproduksi remaja
o Menyebutkan dan menjelaskan perubahan fisik pada remaja pria dan wanita
o Menyebutkan dan menjelaskan perilaku sexual
o Menyebutkan dan menjelaskan penyebab terjadinya sex bebas
o Menyebutkan dan menjelaskan akibat sex bebas
o Menyebutkan dan menjelaskan cara mencegah sex bebas
B. Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan agar peserta penyuluhan mengetahui dan memahami tentang Kesehatan reproduksi remaja dan sex bebas pada remaja.
C. Sasaran
Siswa-siswi YP Budi Medan Johor.
D. Waktu dan tempat penyuluhan
Hari/tanggal : Sabtu, 17 Mei 2008
Waktu penyuluhan : 30 menit
Tempat penyuluhan : Ruang kelas III SMP YP Budi
E. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi (tanya jawab)
F. Media
- LCD + TOA
- Slide power point
- Leaflet
G. Pengorganisasian Kegiatan
Moderator : Dwi Yundahari
Penyuluh : Deli Kristina Saragih
Fasilitator : Eli Murkiyah
Erwis M B
Eva Perawati S
H. Kegiatan Penyuluhan
No. | Tahap Kegiatan | Kegiatan Penyuluh | Kegiatan Peserta | Media | Waktu |
1 | Pendahuluan | v Mengucapkan salam & memperkenalkan diri v Menjelaskan tujuan penyuluhan v Menjelaskan kontrak waktu | v Menjawab salam v Mendengarkan v Mendengarkan & memperhatikan | TOA | 5 menit |
2 | Pelaksanaan | v Menjelaskan pengertian Kesehatan reproduksi remaja v Menyebutkan dan menjelaskan perubahan fisik pada remaja pria dan wanita v Menjelaskan perilaku sexual v Menjelaskan penyebab sex bebas v Menjelaskan akibat sex bebas v Menjelaskan pencegahan sex bebas v Diskusi dan tanya jawab | v Mendengarkan dan memperhatikan v Mendengarkan dan memperhatikan v Mendengarkan dan memperhatikan v Mendengarkan dan memperhatikan v Mendengarkan dan memperhatikan v Mendengarkan dan memperhatikan v Mengajukan pertanyaan | TOA, Slide, LCD | 20 menit |
3. | Penutup | v Mengevaluasi siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan v Membuat kesimpulan v Memberi salam, menutup pertemuan | v Menjawab pertanyaan v Mendengarkan & memperhatikan v Menjawab salam | TOA | 5 menit |
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan Siswa-siswi dalam mengikuti penyuluhan Kesehatan reproduksi
b. Media dan alat memadai
c. Tempat sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Siswa-siswi kooperatif dan aktif selama proses penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
80% pertanyaan dapat dijawab oleh siswa-siswi dengan baik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Kamal, Lula. (2007) Kesehatan Organ Intim. www://http.tabloidnova.com/article.asp?id=850 dibuka pada 27 Agustus 2007
Manjoer A, dkk,1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3, Jakarta: Media Aesculapius FK UI
Reeves,Charles. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Sibuea, Herdi Et al. (1992). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Rumah Sakit PGI Tjikini.FKUI
Smeltzer S.C & Bare B. (2001). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 3. Jakarta: EGC
LAMPIRAN MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DAN SEX BEBAS PADA REMAJA
A. Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja?
Kesehatan reproduksi remaja adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental, dan kehidupan sosial yang berkaitan degan alat, fungsi serta proses reproduksi.
B. Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi?
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
C. Tumbuh Kembang remaja
Perubahan fisik pada remaja pria dan wanita
Perubahan fisik pada remaja pria, yaitu :
o Tumbuhnya bulu-bulu halus di ketiak dan organ kelamin, janggut dan kumis
o Perubahan suara
o Tumbuhnya jerawat
o Mimpi basah
o Tubuh bertambah berat dan tinggi
o Keringat banyak
o Kulit dan rambut berminyak
o Dada bertambah besar dan bidang
Perubahan fisik pada remaja wanita, yaitu :
o Tumbuh payudara
o Panggul mulai melebar dan membesar
o Menstruasi atau haid
o Tumbuh bulu-bulu halus
o Kulit dan rambut mulai berminyak
o Keringat bertambah banyak
o Lengan dan tungkai bertambah panjang
o Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar sehingga tidak tampak seperti anak kecil lagi
o Pantat berkembang lebih besar
D. Perilaku seksual
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual. Bentuk perilaku seksual bermacam-macam mulai dari bergandengan tangan, berpelukan, bercumbu, petting (bercumbu berat) sampai berhubungan seks. Synovate Research melakukan penelitian “Perilaku Seksual Remaja” di 4 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan dengan 450 responden usia antara 15 - 24 tahun. Dari hasil penelitian didapati 44% (198 orang) responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16 sampai 18 tahun. Sementara 16%(72 orang) lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah mereka dapat antara usia 13 sampai 15 tahun.
E. Penyebab terjadinya sex bebas




F. Akibat yang mungkin terjadi setelah melakukan hubungan seksual :



G. Cara-cara menghindari/mencegah terjadinya Sex Bebas :




H. Mitos-mitos yang muncul untuk menghindari kehamilan dan IMS setelah melakukan hubungan seksual, antara lain :





Tidak ada komentar:
Posting Komentar